This is my other original writing for travel article that I submitted to Garuda Indonesia. The travel article in the magazine can be read from here.
Bahrain World Trade Center
Salah satu destinasi di Bahrain yang harus dikunjungi adalah Bahrain World Trade Center (WTC) dikarenakan keunikan desainnya yang memadukan 3 turbin angin di antara 2 menara kembar. Bahrain WTC merupakan gedung pertama di dunia yang memiliki desain ini dan tentunya memiliki banyak tantangan dalam membangunnya karena belum pernah dilakukan sebelumnya. Gedung ini diresmikan pada tahun 2008 dan berlokasi di jalan King Faisal Highway dan berhadapan langsung dengan area reklamasi baru Bahrain Bay dimana terdapat Hotel Four Season dan mal The Avenues.
Menara kembar berlantai 50 yang memiliki bentuk seperti layar kapal didesain agar bisa menangkap angin untuk menggerakkan turbin angin dengan efektif dan diharapkan turbin angin ini bisa menyuplai 15% listrik gedung atau kurang lebih 1,1 GWh per tahun dimana ini setara dengan suplai listrik untuk 300 rumah. Untuk berfoto dengan latar Bahrain WTC bisa dilakukan kapan saja karena saat malam haripun gedung ini sangat indah untuk di foto. Tempat terbaik untuk mengambil foto adalah dari dalam taman di area mal The Avenues, dimana ada area terbuka yang besar tepat berhadapan dengan Menara kembar ini. Sayangnya turbin angin tidak selalu berputar setiap saat, tergantung dengan kondisi cuaca. Turbin angin tidak beroperasi jika cuaca buruk seperti terlalu berangin, berdebu serta malam atau pagi hari yang biasanya tidak berangin.
Selain sebagai gedung perkantoran elit dan ikon pemandangan di Bahrain, Menara kembar ini terintegrasi dengan hotel bintang lima Sheraton dan juga Moda Mall yang merupakan mal papan atas di Bahrain dimana banyak butik dari merek-merek mewah ada di mal ini seperti Gucci, Louis Vuitton, Emporio Armani, Dior, Fendi, Versace, Bottega Vaneta, Gucci, Ermenegildo Zegna, Hermes, Kenzo Women dan Burberry, dimana butik ini tidak bisa kita temui di mal lain di Bahrain. Jadi kalau anda ingin belanja barang-barang dari desainer terkenal, maka ini mal yang paling tepat untuk dikunjungi. Mal ini dan Sheraton hotel sebenarnya sudah ada sejak lama yang akhirnya ikut direnovasi saat pembangunan Bahrain WTC. Mal ini dibuka setiap hari dari jam 10 pagi sampai 10 malam dan tersedia parkir gratis untuk pengunjung.
Bahrain Fort & Qala’at Bahrain
Bahrain Fort merupakan satu peninggalan benteng di Bahrain selain Riffa Fort dan Arad Fort. Benteng ini oleh UNESCO dimasukkan ke dalam situs warisan dunia dikarenakan kawasan benteng ini yang berbentuk seperti bukit ternyata bukit ini yang terbentuk oleh berbagai macam peradaban manusia yang tinggal di kawasan ini semenjak 5000 tahun yang lalu. Jadi ada beberapa lapis peradaban di kawasan ini termasuk peradaban Yunani, Portugal serta Persia dan dan dahulu kawasan ini merupakan ibu kota dari peradaban Dilmun dan ada pelabuhan laut yang tidak jauh dari kawasan ini. Di atas bukit ini terdapat benteng Portugal yang begitu kokoh.
Benteng ini berlokasi dekat dengan kawasan pantai Seef dan tersedia parkir mobil di depan gedung museum. Dari parkir mobil, Bahrain Fort sudah terlihat berada di atas bukit dan kita harus berjalan menanjak kurang lebih 300 meter dan saat di atas kita bisa melihat pemandangan laut di bawah. Kita bisa masuk ke dalam kawasan benteng kapan saja karena kawasan ini selalu terbuka dan banyak orang berolah raga di sana baik pagi maupun malam hari mengelilingi kawasan benteng. Pintu benteng di buka setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore. Sedangkan museum buka dari jam 8 pagi sampai 8 malam dari hari Selasa sampai Minggu, jadi hari Senin tutup. Untuk masuk ke dalam kawasan benteng ataupun ke dalam benteng ini tidak ada pungutan biaya alias gratis. Untuk museum ada biaya tiket sebesar satu Dinar Bahrain.
Benteng Portugal ini berukuran cukup besar dan memiliki banyak ruangan, dan tidak semua ruangan bisa di akses. Banyak spot di kawasan benteng yang bisa menjadi latar yang menarik untuk berfotoria. Dapat dilihat juga di sekitar kawasan benteng ini ada beberapa galian purbakala seperti bekas bangunan dari peradaban tertentu. Tempat ini menarik untuk dikunjungi pagi, sore ataupun malam hari.
Bahrain Oil Museum
Bahrain Oil Museum merupakan museum kecil yang berdiri di sebelah sumur minyak pertama yang diketemukan di negara teluk Arab yang sampai saat ini masih berproduksi. Sumur minyak pertama ini mulai melakukan produksi sejak tahun 1932 sedangkan museumnya baru di buka tahun 1992 sebagai perayaan produksi minyak Bahrain yang ke-60. Dengan diketemukannya minyak di Bahrain saat itu menjadikan awal dari era industry minyak di negara Arab menggantikan era industri mutiara yang sebelumnya penghasil utama negara Bahrain.
Museum ini berlokasi di gurun Sakhir yang merupakan sentra produksi minyak dan gas negara Bahrain dan dekat dari gunung Jebel Dukhan yang merupakan tempat tertinggi di Bahrain. Lokasi museum kurang lebih berjarak 35 kilometer dari ibukota Manama dan dapat dicapai dalam waktu 30-40 menit. Tidak ada tiket masuk ke dalam museum dan dibuka hanya hari jumat dari jam 10 sampai jam 5 sore, tetapi dari beberapa ulasan disarankan untuk menelpon pihak museum untuk memastikan buka atau tutup. Di dalam museum, pengunjung bisa mendapatkan informasi mengenai sejarah penemuan minyak di negara Arab, peralatan untuk menggali sumur minyak, serta model sumur minyak.
Selain museum yang memberikan informasi yang menarik, di daerah gurun Sakhir ini pengunjung bisa menikmati berbagai pemandangan menarik dari sumur pompa yang bisa terlihat sejauh mata memandang dan dekat dengan jalanan. Kita bisa berfoto dengan latar sumur pompa yang selalu mengayun tanpa lelah memompa minyak dari perut bumi di tengah gurun gersang tanpa pepohonan.
Jika kita berkunjung pada saat musim dingin, dekat dengan museum terdapat area untuk berkemah dimana banyak masyarakat Bahrain yang berekreasi ke gurun Sakhir bersama keluarga atau teman sambil menikmati api unggun dan melakukan kegiatan rekreasi lainnya.
No comments:
Post a Comment