Wednesday, October 03, 2018

Al Fateh Grand Mosque, Haji Cafe, Bab Al-Bahrain and Manama Souq

This is my original writing for travel article that I submitted to Garuda Indonesia. The travel article in the magazine can be read from here

BAHRAIN
Negara Bahrain atau Kerajaan Bahrain merupakan salah satu negara di teluk arab yang berbentuk kepulauan kecil. Negara ini berada di sisi timur Arab Saudi dan di atas semenanjung Qatar. Bahrain dan Arab Saudi dihubungkan oleh Jembatan Raja Fadh yang termasuk jembatan terpanjang di dunia. Walaupun masyarakat Bahrain mayoritas beragama Islam, Bahrain termasuk negara yang modern dan tidak memiliki aturan seketat negara Arab lainnya, ini yang menjadi daya tarik wisatawan dari negara sekitar untuk datang ke Bahrain.

Dari Indonesia menuju Bahrain saat ini tidak ada penerbangan langsung karena Gulf Air, perusahaan penerbangan nasional Bahrain tidak memiliki jalur penerbangan ke Indonesia dan begitu juga dengan Garuda Indonesia yang tidak memiliki jalur penerbangan ke Bahrain. Dari Indonesia ke Bahrain, saya bisa transit dulu di Doha, Abu Dhabi, Dubai, Muscat atau Colombo tergantung pilihan penerbangan yang saya pilih. Biasanya total lama perjalanan ke Bahrain kurang lebih antara 10 sampai 13 jam sudah termasuk lama tunggu transit di salah satu kota yang saya sebut sebelumnya.  

Berlibur ke Bahrain, kita bisa menikmati keramahan dan kekayaan budaya Arab. Bahrain memiliki musim panas dan musim dingin serta ada musim gugur dan musim semi tapi sebaiknya hindari berkunjung di musim panas antara bulan Juni sampai September karena cuacanya sangat panas dan lembab dengan suhu siang bisa mencapai di atas 40o C. Waktu terbaik untuk menikmati wisata di Bahrain di antara bulan November sampai April dengan cuaca bisa mencapai 15o C.

Masjid Agung Al Fateh

Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Bahrain jika belum mendatangi Masjid Agung Al Fateh yang terletak di jalan King Faisal Highway di kota Juffair. Sebagai masjid terbesar di Bahrain, tempat ini bukan hanya tempat peribadatan tetapi masjid ini juga merupakan salah satu tempat tujuan wisatawan dan terbuka untuk semua orang bahkan yang tidak beragama Islam. Masjid di buka dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Tersedia pemandu wisata dengan berbagai pilihan bahasa yang siap mengajak keliling masjid dan memberikan penjelasan seputar masjid. 

Memasuki halaman masjid yang luas, kita akan langsung dihadapkan oleh parkiran mobil yang sangat luas dan juga jajaran pohon kurma. Di musim panas kita akan lihat pohon kurma yang memiliki banyak buah dan memungkinkan juga untuk kita berfoto dimana banyak pohon kurma yang tidak tinggi. Dari parkir mobil, jika kita mau melakukan ibadah di masjid ini, jangan langsung masuk ke dalam, karena tempat berwudhu dan toilet ada di luar masjid dan dekat dengan parkir mobil. Kita harus turun tangga ke bawah di tempat wudhu dan toilet ini . Toilet untuk pria dan wanita tepat saling bersebelahan. Tempatnya bersih dan sejuk karena diperlengkapi dengan penyejuk ruangan dan petugas kebersihan selalu sigap membersihkan setiap orang selesai menggunakan fasilitas ini. Setelah selesai berwudhu, kita bisa segera beranjak ke area masjid.

Memasuki area dalam masjid, kita akan melewati pintu kayu berukuran sangat besar berwarna coklat gelap dan lantai granit berwarna coklat muda serasi dengan dinding masjid yang juga terbuat dari granit. Area shalat dialasi oleh karpet berwarna krem dengan garis hijau penanda garis shaft dan dihiasi oleh lampu antik bernuansa hitam dengan bola kristal besar yang sangat indah dengan kubah besar ditengahnya dan bependingin udara yang cukup dingin. Masjid Agung Al Fateh memiliki dua lantai dimana lantai dasar adalah tempat shalat untuk pria sedangkan lantai atas untuk wanita, ada juga tempat shalat lainuntuk wanita di bagian belakang masjid tapi terpisah dari tempat shalat utama. Saat hari biasa, tempat shalat mundur agak ke belakang sedangkan saat shalat jumat area ibadah sampai ke shaft terdepan. 

Masjid Agung Bahrain memiliki acara open house yang selalu diadakan setiap Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha dan diutamakan untuk pengunjung yang bukan beragama Islam. Di dalam open house ini, pengunjung bisa mendatangi berbagai stan yang ada, mulai dari menulis nama kita dalam bentuk kaligrafi, berfoto dengan pakaian tradisional, mencicipi makanan dan minuman lokal, mendapatkan buku gratis mengenai Islam dalam berbagai bahasa dan banyak lainnya. Saat open house ini adalah waktu terbaik untuk mengunjungi masjid ini sekaligus merasakan suasana Bahrain yang sesungguhnya.

Masih di area sekitar masjid, di sebelah utara masjid, berdiri megah perpustakaan nasional yang mengkombinasikan gaya arsitektur modern and tradisional. Perpustakaan ini terbuka untuk umum dan memiliki koleksi buku dalam bahasa Arab dan Inggris dimana banyak koleksi buku dari ulama-ulama Islam, tapi koleksi bukunya tidak hanya buku agama, banyak koleksi lainnya juga dan juga buku anak-anak.

Haji Café

Setelah puas melihat masjid agung dan perut sudah terasa lapar, mari kita mengarah ke ibu kota negara Bahrain yaitu Manama melalui Al Fateh Highway untuk menuju rumah makan Haji Café. Letaknya ada di dekat Bab Al Bahrain dan Manama Souq di dalam gang kecil antara jalan Government Avenue dan Al Khalifa Avenue. Saat kita memasuki gang kecil ini akan tampak nama tempat makan ini dan disebutkan di papan nama tersebut kalau tempat makan ini sudah berdiri semenjak tahun 1950, hampir mirip dengan umur kemerdekaan negara kita. Juga di depan kita akan terlihat beberapa meja dan bangku makan terbuat dari kayu khas Bahrain dengan jejeran foto foto tua seputar Bahrain terlihat di dinding. Kita bisa lihat bagaimana Bahrain sudah berubah dari jaman dulu dan jaman saat ini. 

Meja dan bangku di luar sangat cocok disaat cuaca tidak panas dan lebih kebanyakan dipilih oleh tamu pria, tapi tidak mengapa jika ada tamu wanita yang ingin makan di luar. Jika kita makan diluar, kita bisa menikmati kesibukan pegawai tempat makan ini mengantarkan pesanan dan mengambil roti yang baru selesai di masak dari tungku serta kita bisa mengamati lalu lalang orang yang akan atau dari Manama Souq dan menikmati udara Bahrain yang segar. Makan di luar juga dilengkapi dengan fan besar yang bisa menyejukan udara di saat kita makan. 
Selain makan di luar, ada juga ruang makan di dalam yang dilengkapi dengan pendingin ruangan dan umumnya tempat makan di Bahrain terbagi menjadi dua, yaitu yang untuk pria atau keluarga, tentunya di ruang untuk keluarga tidak diperbolehkan masuk tamu pria tanpa pasangan wanitanya. Ruang makan di dalam juga bernuansa khas Bahrain dengan bangku dan meja kayu berwarna coklat gelap dan dinding dihiasi oleh foto-foto tua.

Haji Café menyediakan makanan dari sarapan, makan siang dan makan malam dengan menu yang berbeda. Menu yang disajikan disesuaikan dengan waktu makan dan tidak akan tersedia jika bukan pada waktunya, jadi jangan berharap bisa memesan menu makan siang di pagi hari. Semua menu merupakan makanan khas Bahrain dan wajib di coba semuanya, tetapi yang paling popular di Haji Café ini adalah sarapannya dan terkadang harus antri. 

Menu sarapan adalah menu yang dipesan satu persatu dan akan disajikan dalam piring-piring kecil, nantinya menu ini bisa dimakan bersama roti Arab yang bundar tipis yang disebut Khubz (baca kubus) yang akan diberikan cuma-cuma sesuai jumlah tamu dan bisa minta tambah kalau kurang.  Menu yang cocok dengan orang Indonesia adalah Egg Tomato yaitu telur orak-arik ditambah irisan tomat, Baked Bean Special yaitu baked bean dicampur keju dan telur orak-arik, Foul yaitu kacang koro dimasak menjadi  bubur, Chicken Curry yaitu kari ayam. Semuanya disajikan hangat dan di proses langsung dari dapur Haji Café begitu juga roti Khubz membuat makan menjadi sangat nikmat.  Tersedia juga omelet dan menu lain dari ayam, kambing, ati, dan lain-lain. Sarapan tidak lengkap tanpa ditemanin oleh minuman hangat yaitu teh, yang paling popular teh dengan susu atau disebut Chai yang disajikan tanpa gula, jadi kita bisa tambahkan gula sesuai selera, selain itu bisa juga memesan teh tanpa susu.

Untuk menu makan siang di Haji Café tersedia berbagai menu pilihan nasi Arab seperti Briyani dengan pilihan ayam, kambing atau ikan. Sedangkan menu makan malamnya adalah menu menu daging kambing atau ayam yang dipanggang seperti Chicken/Meat Tikka, Chicken/Meat Kebab yang dimakan bersama roti Khubz.

Bab Al Bahrain & Manama Souq   

Setelah perut terisi dari makanan khas Haji Cafe, sayang rasanya jika tidak melihat-lihat ke Bab Al Bahrain yang bisa disebut juga sebagai gerbangnya Bahrain yang dibangun tahun 1949. Pemerintah Bahrain baru-baru ini memperelok kawasan ini agar menjadi tempat tujuan wisata dan menampakan nilai-nilai sejarah dari kawasan ini. Dulunya gerbang ini kantor pemerintahan dan berada di pinggir laut tetapi sekarang sudah tidak lagi karena sudah di reklamasi dan juga sekarang dijadikan tourist information office dan took cinderamata. 

Bab Al Bahrain sekarang merupakan gerbang masuk ke Manama Souq (Pasar Manama). Kita bisa datang ke gerbang ini kapan saja untuk berfoto karena gerbang ini sangat indah di foto baik di pagi, siang ataupun malam hari. Tersedia parkir mobil yang sangat luas di dekat lokasi dan juga taksi ataupun bis. 

Masuk ke arah dalam melewati Bab Al Bahrain, kita akan bisa melihat jajaran toko bernuansa arab modern yang menjual cinderamata, café dan toko elektronik.  Lebih masuk ke dalam kita memasuki Manama Souq yang akan memanjakan para penyuka belanja karena banyak toko yang menawarkan berbagai jenis barang dengan harga yang lebih murah dibandingkan di tempat lain, seperti baju tradisional Bahrain yaitu Thobe  untuk pria dan Abaya  untuk wanita, perhiasan emas dan mutiara di Gold City, dimana perhiasan emas Bahrain memiliki ciri khas tersendiri dan banyak disukai wisatawan, begitu juga mutiara yang merupakan hasil produksi asli Bahrain semenjak 2000 tahun yang lalu dan sudah diakui kualitasnya serta dipakai oleh banyak perusahaan perhiasan dunia.  Sedangkan untuk cinderamata khas Bahrain yang biasa dicari adalah pisau kecil yang melengkung dan miniatur kapal khas Bahrain yang terbuat dari kayu. 

Mengelilingi Manama Souq tidak akan membuat bosan melewati jalanan kecil yang bersih dengan toko-toko di kanan dan kiri jalan dan semua tempat di Bahrain merupakan tempat yang aman, jadi kita tidak perlu kawatir untuk jalan kemanapun.

5 Sense – Touch
Mutiara Bahrain
Mutiara Bahrain disebut sebagai salah satu mutiara alami terbaik di dunia dan sempat sebagai penghasilan utama negara Bahrain sebelum diketemukannya minyak bumi. Kemurnian dan keindahan mutiara Bahrain dikarenakan kerang mutiara yang berada didekat mata air tawar yang ada di dalam laut. 

5 Sense – Taste
Teh Bahrain
Bahrain tidak memiliki teh yang khas tetapi sudah menjadi hal yang umum di Bahrain untuk minum teh dengan campuran susu serta kapulaga yang disebut Chai. Walaupun tradisi yang berasal dari India yang dikenal sebagai Masala Chai. Minuman Chai disajikan hangat dan biasanya diminum pagi atau sore hari. 

No comments: